







At night, when the sky is full of stars, you get the wonderfull sensation that you are floating in space -Natalie Wood-
Letakkan cermin yang memiliki ukuran menarik di dalam hunian, dengan tujuan untuk mendapatkan bayangan dari pemandangan di luar jendela. Ini bisa menjadi solusi untuk lebih memaksimalkan 'kegiatan mencuri' pemandangan ruang luar ke dalam. Bayangkan, jika anda memperoleh refleksi langit dan awan ke dalam hunian Anda, juga jika malam yang penuh bintang bisa terefleksi menjadi berkali lipat, memenuhi suasana di dalam ruangan Anda.
Gambar disamping juga merupakan manfaat peletakan cermin di dalam hunian Anda yang menghadap ke bukaan borderless ke arah pemandangan indah di luar hunian Anda. Cermin ini memiliki potensi manfaat juga untuk memberi kesan lapang dan luas.
Gambar di atas merupakan gambar akhir dari skematis perancangan ruang luar dan elemen ruang luarnya. Disini, elemen ruang luar itu mencakup pola perkerasan, pola penghijauan, pola sirkulasi tangga, pola pembentukan ruang-ruang seperti fungsi parkir sepeda, titik penempatan signage dan lampu taman, serta penentuan elemen estetika lain yang bisa berfungsi untuk menyembunyikan area servis dari pandangan penghuni.
Pada gambar diatas, bisa terlihat bahwa banyak ruang-ruang luar yang bisa didefinisikan lagi untuk selanjutnya di eksplorasi. Agar tidak terlalu banyak memakan lahan hanya dengan bangunan, maka yang sebelumnya ada empat massa, sekarang dibuat hanya dua massa. Dimana masing-masing massa terdiri dari dua lantai untuk masing-masing keluarga satu lantai. Pembentukan kegiatan sebuah komunitas pun bisa terbentuk disini dengan koordinasi pengawasan dan perawatan komplek hunian. bahkan pada rancangan ini bisa memungkinkan dibentuknya massa terpisah dengan tujuan sebagai ruang bersama yang bisa dimanfaatkan oleh kesemua penghuni ataupun tamu.
Hm, penasaran dengan istilah-istilah yang digunakan disini? Istilah dan konsep yang ada disini merupakan ide brilian dari Bu Dhiah yang selalu Wiwied kagumi kreativitas dan inovasinya... Simak terus untuk Sayembara Rujak ini, dan Wiwied akan terus berikan perkembangan terbaru Sayembara Rujak. Untuk konsep dan istilah di atas akan dipaparkan pada artikel berikutnya yang menyesuaikan. Untuk saat ini, perancang lebih banyak melakukan eksplorasi dengan jadwal kerja semakin padat.Sayembara ini menuntut perancang untuk bisa berkreativitas menyediakan lahan hunian yang nyaman untuk empat keluarga dalam satu lahan seluas + 265 m². Lahan ini hendaknya bisa mengakomodasi macam-macam kegiatan keempat keluarga tersebut di dalam rumah dan lahan tersebut.
Perancang adalah Wiwied dan “Bu” Dhiah yang bekerja sebagai tim perancang untuk menjawab tantangan sayembara ini.
Gambar di atas merupakan ilustrasi usulan Wiwied untuk membentuk pengembangan dari konsep blokplan sebelunya. Ilustrasi ini cukup untuk menggambarkan letak area parkir bersama, jalan masuk lahan, letak dan posisi bangunan yang menempel di tanah maupun yang menggantung (struktur rumah panggung), akses masuk rumah dari pekarangan, serta lahan hijau untuk resapan air pada lahan.

Gambar di atas merupakan gambar aksonometrik dari satu unit (tipikal) dari hunian satu keluarga. Jika disebut tipikal dikarenakan tipe hunian ini akan dipakai berulang pada tiga unit rumah keluarga lainnya. Pada gambar ini, Wiwied memberikan ilustrasi untuk rencana dinding dan bukaan ruangan, ketinggian masing-masing ruangan, serta pemisahan antar ruang dan akses / jalur sirkulasi penghuninya.


Dalam mengolah bentuk massa bangunan, Wiwied mencoba memperoleh konsep vertical-layer dengan membuat seolah-olah bangunan terlihat seperti barisan buku yang berjejer berdiri diatas meja. Hal ini diperlukan untuk menciptakan bentuk bangunan yang artistik dan unik. Tentunya hal ini, tidak boleh mengabaikan kelestarian lingkungan hunian (dengan membuat kolong bangunan panggung) dan iklim (dengan atap miring).
[ hak cipta ilustrasi : Yanuarti Tri Mardyah ]
Gambar di atas merupakan rencana bentuk yang diusulkan oleh Bu Dhiah sebagai bahan diskusi. Gambar dengan varian ini diperlukan untuk mengetahui tingkat mana yang paling solutif namun juga artistik.
Dalam bekerja tim, maka dilakukan diskusi untuk merembuk semua perancangan yang sudah diusulkan. Pada tanggal 27 Oktober 2009, diskusi dilakukan dengan akses chatting internet. Diskusi ini penting untuk menentukan solusi usulan mana yang paling cermat untuk direalisasikan pada perancangan berikutnya.
Adapun Penjelasan untuk Konsep Gubahan Massa adalah sebagi berikut :
1. Merupakan perkerasan tanah yang dibuat dengan peninggian lantai. Perkerasan ini disiapkan untuk bangku dan meja taman yang selanjutnya (pada pembangunan tahap pengembangan) akan digunakan untuk gasibu / bale-bale. Gasibu ini sengaja diposisikan di antara lahan Rumah Sayuran dengan lahan belakangnya (adalah rumah kerabat penghuni di sebelah barat Rumah Sayuran). Gasibu ini diposisikan demikian sebagai area silaturahmi untuk penghuni kedua rumah sekaligus (yang adalah saudara kandung).
2. Akses dari taman belakang Rumah Sayuran menuju gasibu ini dirancang dengan menggunakan bidang lantai kaca di atas kolam. Kolam tersebut hanya ditutupi lantai kaca pada area akses menuju gasibu saja. Pertimbangan ini merupakan dramatisasi dari keinginan klien untuk memiliki kolam dengan prinsip “Aquarium”, yang artinya adalah klien ingin agar kolam dibuat seolah berada di atas bidang ground / tanah dengan bidang tepi kolam adalah kaca.
3. Pada area ini, merupakan area yang memerlukan pengolahan fasad/muka bangunan yang lebih dikarenakan bidang ini secara frontal menghadap matahari terbit. Untuk mensiasati besarnya intensitas cahaya dari arah timur, maka perlu agar dibuat sun-shading untuk fungsi balkon pada lantai atas dan kamar pada lantai bawah (merupakan ruang-ruang yang menghadap barat). Sementara pada kamar yang menghadap selatan, lantainya sengaja dibuat menjorok lterna taman terbuka untuk bisa mendapatkan lebih cahaya, ini bisa disiasati dengan memberikan jendela sudut pada pojok ruangan yang menghadap selatan dan (sedikit) barat.
4. Bentuk atap yang tidak penuh alias memiliki banyak sisi yang atasnya menggunakan atap datar / skylight ini bertujuan untuk memaksimalkan cahaya matahari dari luar. Ini diperlukan karena Rumah Sayuran ini memiliki komposisi denah yang padat dan “gemuk”. Sehingga sangat mungkin nantinya ruang-ruang di dalamnya menjadi gelap dan kurang cahaya jika tidak disiasati. Kunci sukses dari rumah yang nyaman, adalah adanya penghawaan dan pencahayaan yang cukup bahkan semaksimal mungkin untuk mengurangi kelembaban dan pemborosan listrik. Bidang transparan seperti kaca yang menerus dua lantai, serta pengadaan Void yang menghadap arah matahari bisa menjadi siasat untuk memaksimalkan cahaya pada rumah “gemuk” ini. Catatan penting : bentuk atap yang memiliki banyak jurai dan dak datar ini harus diimbangi dengan pengolahan ekstra karena bisa menyebabkan kebocoran (atap bocor oleh air hujan). Material waterproofing, peletakan talang beton dan kemiringan dak, pelapisan bantalan anti air pada lekukan atap / jurai, adalah beberapa pengolahan yang dimaksud.
5. Merupakan area tangga yang diharapkan dapat menggunakan struktur ringan seperti komposit ataupun baja. Pemilihan struktur yang se-ringan dan se-transparan mungkin ini diprioritaskan karena merupakan solusi untuk memaksimalkan cahaya pada area tengah rumah. Bisa dilihat bahwa, area tangga yang berada di tengah ini, dapat dimanfaatkan untuk perolehan cahaya yang menerangi ruang-ruang di tiga sisinya (kamar dan ruang keluarga). Tangga merupakan struktur yang menerus dari lantai bawah ke atas ini bisa menjadi keuntungan untuk memasukkan cahaya.
6. Disini merupakan satu-satunya area satu lantai yang dipergunakan sebagai ruang garasi dua mobil seluas + 30 m2. Diatasnya bisa digunakan atap miring (satu kemiringan). Tidak perlu mengkhawatirkan pencahayaan dan pemandangan dari ruang yang tertutup atap garasi didepannya (atap jenis satu kemiringan, biasanya memiliki tinggi seolah satu lantai bangunan) karena sudah diantisipasi dengan cahaya dan pemandangan taman di area tangga (pada poin 5). Bangunan di bawah atap yang setinggi satu lantai tadi, bisa digunakan lotengnya sebagai gudang diatas garasi.
Untuk pekerjaan pembangunan pada tahap pertama, klien saat ini sedang mengerjakan konstruksi untuk area taman belakang (sisi timur) yang memiliki kolam dan perkerasan (selanjutnya gasibu). Maka pada tahap ini, perancang diminta untuk menjelaskan konsep gubahan massa dan konsep fasad/muka bangunan pada area ini. Taman belakang sangat penting pada rumah ini karena merupakan jantung dari pencahayaan dan kenyaman penghuni Rumah Sayuran ini.
Sebagai proses dari pengerjaan ini, perancang mencoba meyajikan dan mengarahkan imajinasi klien tentang Fasad/Muka rumah. Adapun lternative yang disajikan oleh perancang ada dua alternative dengan konsep gubahan yang berbeda. Pengadaan alternative ini penting untuk mengetahui gambaran seperti apa yang lebih mendekati keinginan klien. Karena proses perancangan selanjutnya, akan sangat bergantung dengan hasil gambaran yang diputuskan klien pada proses pemilihan alternative Fasad/Muka Rumah Sayuran ini.
Pembentukan fasad bangunan ini, dibentuk dan dirancang dengan sebisa mungkin berpegangan pada kaidah perancangan yang telah dijabarkan pada poin 1 s/d 6 di atas. Karena kaidah-kaidah diatas merupakan Konsep Gubahan Massa (bangunan) yang sebisa mungkin tetap dijadikan pegangan perancang dalam menjalankan proses-proses perancangan selanjutnya.
Hak cipta penulisan dan ilustrasi oleh Widyarin Kusumaningtyas : Wiedesignarch@gmail.com
Konsultasi Jasa Arsitek Gratis melalui e-Mail dan Blog